Tuesday, August 4, 2020

Keresahan selama masa pandemi COVID-19


Dunia Sedang Tidak Baik-Baik Saja, Tapi Tidak Dengan Masyrakat Desa. Mengapa?

Tahun 2020 merupakan tahun yang berat untuk seluruh negara di berbagai belahan dunia. Pasalnya, kini kembali muncul suatu wabah virus mematikan yang telah banyak memakan korban, yaitu Coronavirus. Coronavirus termasuk virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat. Diketahui ada dua jenis Coronavirus yang dapat menyebabkan penyakit dengan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus Disease 2019 atau yang selanjutnya disebut sebagai Covid-19 adalah penyakit jenis  baru yang belum pernah teridentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus penyebab Covid-19 ini dinamakan Sars-CoV-2. Coronavirus adalah virus zoonosis yang berarti dapat menular dari hewan ke manusia. Suatu Penelitian menyebutkan bahwa SARS ditransmisikan dari luwak (Paradoxurus hermaphroditus) ke manusia dan MERS dari unta (Camelus) ke manusia. Adapun hewan yang menjadi sumber penularan Covid-19 masih belum diketahui (Kemenkes RI, 2020).
Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di daerah Wuhan, China. Indonesia merupakan salah satu negara yang terkena dampak dari penyebaran virus ini. Segala sektor dalam negeri mengalami ketidakstabilan yang mengakibatkan timbulnya permasalahan di masyarakat. Pemerintah telah berupaya untuk menekan penyebaran virus Covid-19, karena sejak awal ditemukannya kasus positif Covid-19 pada bulan Maret hingga 19 Juli 2020 tercatat sebanyak 84.882 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dengan Case Fatality Rate (CFR) sebesar 4,7% dan grafik yang terus meningkat setiap harinya (Kemenkes RI, 2020).
Penularan virus ini dapat melalui muntahan, droplet dari orang yang positif Covid-19, atau kontak langsung dengan pasien positif Covid-19 tanpa menggunakan alat pelindung diri. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan secara mandiri adalah dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, menggunakan handsanitizer, masker, menjaga jarak dengan orang lain minimal 1 meter, menghindari menyentuh mata, hidung dan mulut, serta menerapkan etika batuk dan bersin dengan menutup mulut menggunakan lengan atas bagian dalam (Wulandari, 2020).
Pemberlakuan kegiatan Work From Home (WFH), Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), hingga menonaktifkan beberapa transportasi umum juga merupakan langkah yang diambil oleh pemerintah untuk menekan penularan Covid-19 di Indonesia. Kebijakan tersebut tentunya berdampak pada perekonomian negara sehingga, pemerintah merancang dan mengambil tindakan untuk menstabilkan kembali perekonomian melalui penyesuaian keadaan dengan memperhatikan protokol kesehatan yaitu melalui penerapan new normal (Muhyiddin, 2020).
Penerapan new normal juga diterapkan dalam lingkup yang lebih kecil seperti pada kegiatan pengabdian masyarakat KKN-BBM ke-62 Universitas Airlangga. Lokasi pelaksanaan kegiatan KKN-BBM ke-62 sesuai dengan domisili masing – masing mahasiswa. Mahasiswa Kabupaten Situbondo memilih Desa Besuki karena berdasarkan hasil pengamatan serta informasi dari pemerintah setempat desa tersebut merupakan The Second City of Situbondo yang membutuhkan perhatian lebih selama masa pandemi Covid-19. Desa ini terdiri dari area permukiman, pertokoan, pasar, dan beberapa tempat peribadatan. Penduduk di Desa Besuki mayoritas berasal dari suku Madura, selain itu juga ada penduduk keturunan Arab dan Tionghoa yang menetap dan bekerja di desa ini. Mayoritas penduduk Desa Besuki beragama islam, sehingga kultur di desa ini kental akan budaya islami.
Berdasarkan hasil analisis situasi yang telah kami lakukan melalui kegiatan observasi langsung di lapangan, wawancara dengan tokoh masyarakat setempat, dan data sekunder dari pihak terkait kami mendapatkan beberapa permasalahan yang sedang masyarakat alami khususnya pada sektor kesehatan selama masa pandemi Covid-19 sehingga perlu adanya tindakan penanggulangan di Dusun Kauman, Desa Besuki, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo. Masyarakat Dusun Kauman, Desa Besuki masih belum patuh menggunakan masker saat keluar rumah yang berisiko tinggi terhadap penularan Covid-19 seperti ketika menghadiri suatu acara perkumpulan arisan kifayah yang rutin dilaksanakan setiap malam jum’at, selain itu juga ditemukan pertokoan yang tidak menyediakan sarana cuci tangan.
Beberapa permasalahan diatas disebabkan oleh tingkat pendidikan masyarakat yang masih rendah, kebijakan pemerintah yang dinilai masih kurang tegas terhadap penerapan protokol kesehatan, dan masyarakat belum terbiasa dengan adanya kebiasaan baru selama masa pandemi Covid-19. Berdasarkan akar permasalahan tersebut maka langkah yang perlu dilakukan adalah memberikan edukasi mengenai new normal dan memfasilitasi sarana prasarana yang dibuthkan agar masyarakat lebih paham dan mampu mematuhi protokol kesehatan dalam menjalani aktifitas sehari – hari.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat Desa Besuki khususnya di Dusun Kauman melalui kegiatan KKN ke-62 Universitas Airlangga agar pengetahuan masyarakat meningkat tentang bahaya Covid-19 dan dapat menerapkan perilaku hidup sehat dengan mematuhi protokol kesehatan selama masa new normal untuk mencegah penularan Covid-19.




Thursday, May 21, 2020

Ada Apa dengan "SNMPTN"-Ku?

Hallo rek.. selamat datang diblog aku ini. Aku akan bercerita tentang pengalaman pribadiku. Semoga bisa bermanfaat dan selamat membaca..

Kelas 11 adalah awal perjalananku menentukan untuk melanjutkan studi pasca SMA. pada saat itu, lagi senang-senangnya belajar kimia dan kebetulan pada saat itu pula sedang mempersiapkan diri untuk mengitkuti olimpiade kimia tingkat nasional. Dibimbing oleh guru muda yang sangat baik, menambah kecintaanku untuk semakin mendalami materi tentang kimia. 
Tibalah pada saat pendaftaran SNMPTN kakak kelas 12, aku berbincang tentang tujuan kuliah dengan salah seorang kakak kelas yang cukup terkenal  di sekolahku. di sela-sela perbincangan, tiba-tiba muncul sebuah pertanyaan "kalau kamu mau melanjutkan kuliah kemana, dek?". akupun terdiam sejenak, lalu aku jawab "Entah" sambil mengangkat kedua tangan keatas. setelah itu, kami melanjutkan perbincangan tentang betapa pentingnya mempersiapkan semua hal yang akan kita jalani nantinya. Dari hasil percakapan itu semua, akupun mulai berpikir kemana aku akan melanjutkan studi pasca SMA ini. 
"Mempersiapkan masa depan itu penting, karena itu adalah salah satu ikhtiar kita untuk mendapatkan masa depan yang cerah. Namun, jangan lupa untuk senantiasa berdo'a karena Allah akan memudahkan jalan bagi hambanya yang mau berusaha dan berdo'a"
Pada hari-hari berkutnya, akupun mulai mencari tentang perkuliahan diinternet, jurusan yang aku cari adalah yang ada kaitannya dengan kimia, dan tidak ada pelajaran fisika lagi karena pada saat itu sedang tidak senang untuk belajar fisika (terlalu banyak rumus-rumus). Hehehe. Setelah melakukan pencarian yang cukup rumit, akhirnya saya menemukan jurusan farmasi, yang mana jurusan ini menurut saya sudah memenuhi kriteria sesuai dengan yang saya cari. Kemudian, untuk tujuan universitas kemudian saya menemukan Universitas Airlangga (UNAIR) sebagai tujuan, karena di UNAIR jurusan farmasinya sudah dilengkapi dengan pendidikan profesi apoteker. Jadi, nanti setelah lulus sarjana farmasi, saya bisa langsung melanjutkan pendidikan profesi apoteker langsung di Fakultas Farmasi UNAIR. Selain itu, UNAIR juga termasuk 5 besar universitas terbesar dan terbaik di Indonesia, dan Fakultas Farmasi UNAIR juga sudah terakreditasi A. hal inilah yang kemudian juga membuat saya yakin dan mantap untuk melanjutkan studi di Fakultas Farmasi UNAIR. Sejak dari kelas 11 saya sudah mulai mempersiapkan diri untuk melanjutkan studi pasca SMA. Caranya adalah belajar dengan giat dan juga selalu berdo'a agar diterima di Fakultas Farmasi UNAIR. do'a saya sangat spesifik, karena memang itu yang saya mau. dalam Al-qur'an pun sudah di sebutkan:

ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ

(ud’uni astajib lakum)
Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan (permintaan) bagimu. (
QS Al mukmin 60)

Kelas 11 pun berlalu. memasuki kelas 12 mulai banyak Universitas-universitas lain yang mulai sosialisasi tentang perkuliahan, dan pertanyaan saya hanya berkutat tentang fakultas farmasi yang ada di universitas tersebut. ada UI dan ITB yang mulai menarik perhatian saya untuk berpaling dari UNAIR. Namun, pada akhirnya saya tetap pada pilihan pertama saya.
Tibalah pada saat pendaftaran SNMPTN, saya mulai mencari-mencari teman yang ingin mendaftar di UNAIR juga. Namu, dari semua teman yang saya ajak, semua melakukan penolakan dengan alasan takut tidak diterima karena menurut mereka gradenya UNAIR terlalu tinggi. Akhirnya, setelah melalui persetujuan orang tua, serta dukungan dari guru pembimbing OSN saya, saya pun mantap untuk memilih Prodi Pendidikan Apoteker Fakultas Farmasi UNAIR dipilihan 1 saya, prodi kimia UNAIR dipilihan 2, dan Farmasi UNEJ di pilihan 3. Cukup dagdigdug sebenarnya, karena keputusan yang saya ambil cukup ekstrim, melihat bahwa sebelumnya masih belum ada kakak kelas yang diterima di UNAIR. jadi disini saya hanya bisa mengandalkan kekuatan do'a, karena usaha untuk mengikuti SNMPTN ini sudah saya persiapkan sejak kelas 11.
Sembari menunggu pengumuman, sayapun juga belajar untuk mempersiapkan diri dalam ujian SBMPTN jika misal tidak diterima di SNMPTN.
Singkat cerita, tibalah pada saat hari pengumuman SNMPTN, semua anak merasakan euforia yang sama dengan saya. Pada hari itu, saya sengaja memepersiapkan diri untuk melihat pengumuman ba'da dzuhur, maka saya putuskan untuk i'tikaf dulu di masjid dekat SMA saya karena pengumumannya masih jam 14.00 WIB. Lucunya, pada saat sedang asik menunggu tiba-tiba ada seorang anak dari salah satu SMK di daerah saya (mengakunya begitu). Dia menawarkan suatu pekerjaan sejenis MLM hehehe. oke kita skip bagian ini..
Setelah shalat ashar, akupun kembali berdoa semoga apa yang aku inginkan bisa dikabulkan. Lalu, akupun bergegas untuk membuka pengumuman SNMPTN, namun lucunya, aku tidak mengerti bagaimana caranya. Tak berselang beberapa lama, kemudian salah seorang guruku di SMA mengirim screenshot siapa-siapa saja yang diterima. Naaahh disitulah terdapat screenshot milikku. Betapa bahagianya aku kala itu, kemudian akupun bersujud sembari mengucap banyak rasa syukur kepada tuhan yang kuasa yang telah mengabulkan doa-doaku selama ini.

ya begitulah, sedikit kisah dari hidup saya.. pasti kalian kepo kan aku keterima di prodi apa hehehe.. biarlah itu menjadi rahasia saja
oke terima kasih karena sudah berkenan membaca sepenggal kisahku ini. semoga bisa menjadi semangat untuk kalian yang ingin mendaftar kuliah.
"Hidup akan lebih berarti bila bermanfaat untuk orang lain"
sekian..